Selasa, 27 Mei 2014

Badai yang Sama

Setelah hampir 3 tahun yang lalu ku lewati badai yang mengerikan.. hari ini badai itu datang lagi. Sama persis rasanya... dingin... sangat dingin... gelap... aku ketakutan... kilat menyambar... aku berusaha berlari menghidar... tapi kaki ku lemas... dada ku sesak... apa yang terjadi... Tuhan... dosa apa aku? Aku tak ingin merasakan ini lagi.... langit seakan runtuh....
aku berusaha melangkah... dari satu pohon ke pohon yang lain untuk berteduh... tapi tak kutemukan pohon yang bisa membuatku tenang berteduh dibawahnya...
aku masih terus berusaha melangkah... dan aku melihat ada cahaya di ujung jalan sana. Air mataku mengalir deras... aku ketakutan... dadaku sesaakk tapi aku terus melangkah ke arah sinar itu.
Ternyata sebuah rumah... aku coba mengetuk pintu...
pintu pun terbuka.... dan berdiri sosok pria berkumis... dengan tatapan yang meneduhkan.... aku peluk dia erat2... aku menangis sejadi-jadinya....
tolong aku.... bawa aku masuk di luar sangat dingin....
pria itu membawaku masuk...
Dia memberikan baju yang hangat dan selimut... kemudian menuangkan secangkir teh hangat untukku.
dia memecah keheningan... tidak apa2 kamu aman di sini...
kenapa? Kamu terluka? Tepat di hatimu? Tanya pria itu...
aku tak menjawab.... air mataku terus mengalir...
lukanya sangat dalam.... tapi tak usah khawatir.... lukanya akan segera kering.
Sudaaaah... jangan menangis lagi.... dia berusaha menenangkanku...
dalam setia perjalanan selalu ada badai... tapi selalu ada pelangi setelahnya... memang seperti ituuu...
dan rumah ini akan selalu terbuka untuk tempatmu berteduh... dan aku selalu ada di dekatmu... mari aku bantu menata lagi yang telah di buat berantakan oleh badai tadi...

Pada akhirnya Papah lah yang membuatku merasa jauh lebih tenang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar